Salah satu tantangan seorang blogger adalah bagaimana memiliki ide yang terus menerus melimpah sehingga dapat terus menulis secara teratur. Bagaimanapun juga blogging yang baik adalah menulis secara teratur dengan frekuensi tertentu. Seorang blogger yang tidak mematuhi jadwal menulisnya akan cenderung ditinggalkan pembaca, kecuali dia adalah seorang penulis hebat yang memang sangat dinanti-nantikan setiap karyanya oleh semua orang.
Ada kalanya menulis terasa sedemikian mudah karena banyaknya ide yang mengalir. Namun ada pula masanya ide menjadi mandeg dan sulit sekali membuat sebuah tulisan bahkan yang pendek sekalipun. Bagi seorang penulis yang berkepentingan menulis secara teratur, tentu masalah ini sangat mengganggu. Apalagi ketika kita punya waktu banyak untuk menulis tapi sayangnya tidak tau apa yang hendak dituliskan.
Sedikit bercerita pengalaman pribadi, dahulu saya menulis sangat penuh persiapan. Untuk menemukan ide butuh perenungan tersendiri. Biasanya ide yang didapat dimatangkan dulu selama beberapa hari. Tak jarang saya membaca berbagai buku terkait ide tersebut sebelum mulai menuliskannya. Setelah tiba saatnya, saya pun menulis draft pertama, draft kedua, sampai akhirnya tulisan final. Dengan cara ini, proses menulis menjadi cukup panjang dan lama. Bisa memakan waktu 1-2 minggu untuk sebuah artikel 3-4 halaman.
Setelah mencoba untuk menjadi seorang blogger di awal tahun 2009, saya menggunakan pendekatan yang sedikit berbeda. Beberapa tulisan tentu tetap memerlukan persiapan matang, sedangkan tulisan lainnya ditulis dengan mengandalkan sebaris ide atau judul yang sudah saya persiapkan sebelumnya. Dengan cara ini, saya bisa menulis 2 artikel setiap minggu dengan menghabiskan waktu 2-3 jam. Bagaimanapun juga, waktu merupakan kesempatan berharga yang harus dimanfaatkan dengan baik di tengah-tengah padatnya kegiatan di kantor maupun kesempatan saya berinteraksi dengan istri dan 3 orang anak di rumah.
Lantas, bagaimana caranya agar selalu ada ide segar yang siap dituliskan? Cara sederhana yang saya lakukan adalah dengan memiliki buku ide. Buku tersebut mencatat semua ide baik yang matang, setengah matang, atau bahkan baru sebuah lintasan pemikiran. Ada yang berupa kandidat judul sebuah artikel, kutipan dari buku, ungkapan yang menarik perhatian, atau ucapan seorang tokoh. Apapun yang terbetik di benak segera saya tuliskan di buku tersebut. Sedikit koreksi, sebenarnya yang saya gunakan bukan buku, melainkan file Word sederhana berisi seluruh ide tulisan yang saya miliki.
Dengan cara tersebut, saya bisa memiliki 50 ide tulisan yang siap untuk dituliskan kapan ada waktu dan kesempatan menuliskannya. Jadi setiap kali jadwal menulis di akhir pekan tiba, saya akan membuka catatan tersebut dan memilih mana ide yang paling pas dan sesuai dengan mood untuk ditulis. Tak jarang ketika membaca daftar ide tersebut muncul ide-ide baru lainnya yang semakin menambah koleksi buku ide tadi.
Dengan demikian, tidak ada istilah ide lagi mandeg. Jika ide-ide yang ada secara rutin dicatat, tak jarang munculnya ide-ide baru lebih cepat daripada waktu yang tersedia untuk menuliskannya. Secara prinsip sebenarnya ide itu selalu ada. Tinggal kapan dan bagaimana Anda akan menuangkannya ke dalam tulisan lengkap.
Saya kurang menyarankan Anda menggunakan cara seperti yang saya lakukan yakni menggunakan file Word tadi. Cara tersebut ada bahayanya ketika sebuah ide yang bagus bisa hilang karena tidak segera dituliskan. Maklum, tentu tidak setiap saat Anda berada di depan komputer dan siap mencatatnya.
Untuk itu saya tetap menyarankan Anda agar memiliki sebuah buku saku kecil. Jadikanlah buku tersebut untuk mencatat seluruh ide-ide Anda. Baik yang menarik ataupun tidak. Pada saatnya buku tersebut akan sangat berguna ketika Anda membutuhkan ide menuliskan sesuatu. Atau Anda bisa memadukan seperti yang saya lakukan dengan memindahkan ide-ide dalam catatan tadi ke sebuah file Word agar bisa disortir dan dikelompokkan.
Lantas, bagaimana jika tetap kehabisan ide? Seperti yang pernah saya jelaskan dalam tulisan sebelumnya berjudul Menulis itu Ternyata Mudah, ada banyak cara untuk mencari ide:
- Bacalah buku
Dengan membaca akan membantu membuka wawasan. Tak jarang ketika membaca buku bisa muncul berbagai ide segar yang menarik untuk dituliskan. - Kejadian yang Anda alami
Coba ingat-ingat apa saja kejadian yang Anda alami hari ini. Adakah diantaranya yang memberi inspirasi buat Anda? Atau ada sesuatu hal yang sederhana terjadi dan memberi sebuah pelajaran bagi Anda?
Coba ingat-ingat pula apa yang terjadi kemarin, minggu lalu, dan seterusnya. Biasanya cukup banyak ide yang bisa digali dengan cara tersebut. - Sesuatu yang sedang Anda pikirkan atau menarik perhatian Anda
Setiap saat tentunya kita berpikir, merenung dan merasakan sesuatu. Coba hening sejenak dan amati apa yang sebenarnya sedang Anda pikirkan, renungkan atau rasakan. Jika ada diantaranya yang layak menjadi ide, catatlah untuk amunisi Anda dalam menulis nantinya. - Amati pekerjaan Anda, keseharian Anda
Meskipun Anda memiliki rutinitas pekerjaan yang sudah sangat biasa buat Anda, bisa jadi didalamnya banyak hal-hal yang berharga yang bisa dibagi dan diceritakan buat orang lain. Perhatikanlah apa-apa yang Anda kerjakan, pengalaman yang Anda miliki, dan keseharian Anda untuk menjadi sebuah ide penulisan.
Mencari ide harusnya tidak terlalu sulit meskipun tidak bisa dikatakan gampang. Namun yang dapat dipastikan adalah, setiap saat ide tersebut berkelabatan di sekitar Anda. Selama Anda menyadarinya dan segera mencatatnya, Insya Allah akan didapatkan ide yang sangat melimpah untuk dituangkan ke dalam tulisan.
Selamat mencari ide dan menuliskannya untuk berbagi kepada orang lain.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar