selamat datang di blog ini gohardline.blogspot.com "explore your self" mencoba menggali potensi diri anda melalui blog ini selamat menikmati semoga bermanfaat. [di support dari beberapa blog yang ada]....contact me : 085723036693

Tentang Blog ini

Ada banyak alasan saya menulis blog, salah satunya adalah untuk berbagi sekaligus mengikat ilmu yang selama ini saya pelajari. Untuk alasan lengkapnya, silakan Anda baca pada posting berikut. Ya, saya merasa telah mendapat manfaat yang banyak dari berbagai hal yang pernah saya pelajari dan diajari oleh guru-guru terbaik. Saya berpikir mungkin hal yang sama akan bermanfaat pula bagi banyak orang.
Blog ini berjudul Explore Your Self. Nama yang dipilih untuk mengajak saya dan Anda pembaca semua melakukan eksplorasi di dalam diri. Menemukan harta berharga yang tersembunyi untuk dikeluarkan dan memberikan manfaatnya. Ibarat sebuah pohon hadir untuk memberikan buah, seorang manusia juga lahir untuk menjalani potensi dirinya, fitrah diri yang akan membawa peran penting di masyarakat.
Dengan tagline personal development tips for everyone, blog ini berusaha memberikan tips-tips praktis terkait pengembangan diri menuju pribadi yang lebih baik.

Cara Mendaftar dan Menggunakan Google Adsense

Sabtu, 19 Desember 2009



Penuhi persyaratannya dulu :

1. Punya webiste berbahasa Inggris untuk persetujuan awal. Jika sudah disetujui Anda bisa memasang Adsense di website lainnya. Jika belum punya Anda bisa membuat Blog di , kemudian isi dengan artikel berbahasa inggris.
2. Baca dulu aturannya. Jangan sampai dilanggar kalau tidak ingin Account Anda di blokir.
Langkah – langkah mendaftar Google Adsense :
1. Daftar di sini : Google Adsense

2. Isi Formulirnya.
3. Buka Email Anda, kemudian buka email dari Google, klik link konfirmasi pendaftaran.
4. Tunggu sampai website Anda di setujui.
Cara Menggunakan Google Adsense :

1. Setelah Account Anda diaktifkan login ke Account Adsense Anda.
2. Masuk dalam bagian Adsense Setup. Anda akan menemukan 3 tipe Adsense :
Adsense for content, tipe ini isinya berupa iklan berbentuk text dan gambar.
Adsense for Search, Anda akan dibayar setiap ada orang yang mencari dengan search engine Google yang di pasang di website Anda.
Referrals, Anda akan mendapatkan uang dari pemasukkan user lain yang mendaftar melalu link anda.
3. Setealah itu ikuti langkah – langkah selanjutnya. Setelah Anda mendapatkan source code Adsense, Anda tinggal mengcopynya ke website Anda.
Ikon ini merupakan link ke situs bookmark sosial dimana pembaca dapat berbagi dan menemukan halaman web baru.
  • Digg
  • Sphinn
  • Delicious
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • Bonus $100 dari Paypal, Mau???


    PayPal WhishList
    PayPal WhishList
    Ada berita gembira nih buat anda pengguna Paypal dan Facebook. Di akhir tahun ini Paypal bagi bagi uang melalui program Wishlist nya di Facebook. Caranya gampang anda tinggal daftar ke program Paypal Wishlist yang sedang berlangsung maka anda akan langsung dapat uang $1. Masih kurang???? Jika iya anda tinggal mereferensikan program ini ke orang lain, dan setiap ada yang daftar maka anda akan mendapat bonus $1. Tapi anda hanya diijinkan untuk memperoleh bonus hanya sampai $100.

    Berikut Langkah-langkahnya:
    • Login ke account Facebook anda di http://facebook.com, jika belum punya acoount silakan daftar dulu.
    • Masuk ke halaman promosi Paypal Wishlistmaka akan muncul halaman seperti di bawah ini
    paypal2
    • Klik Link CLICK HERE untuk memasukkan e-mail paypal anda. Kalau anda belum punya account Paypal anda bisa daftar GRATIS disiniKalau ketika pendaftaran ada pertanyaan kartu kredit, silakan skip saja.
    • Setelah e-mail dimasukkan, nanti akan ada menu seperti di bawah, kemudian  pilih submit :
    • Setelah menekan tombol Submit berarti anda telah mendapatkan bonus awal sebesar $1.
    • Supaya nambah bonus $ kita maka selanjutnya kita buat Wishlist, dan mengajak teman-teman kita untuk bergabung. Untuk buat Wishlist silakan klik Create New Whislist
    Silahkan ikuti langkah2 selanjutnya..
    Persyaratan mengikuti program promosi:
    • Mendaftarkan diri ke program Paypal Wishlist dalam batas waktu promosi yang telah ditentukan, mulai tanggal 16 November 2009 hingga 31 Desember 2009.
    • Membuat akun Paypal baru atau telah memiliki akun Paypal, serta mendaftarkannya ke program Paypal Wishlist.
    • Berumur minimal 18 tahun dan alamat pada akun Paypal Anda terdaftar di India, Thailand, Malaysia, Korea, Vietnam, Philippines, Indonesia, atau Singapore.
    • Akun Paypal harus dalam Good Standing selama masa promosi program. Dalam arti tidak dalam keadaan di-hold atau di-suspend. Meskipun tidak tertulis secara eksplisit, ini berarti juga akun harus dalam keadaan terverifikasi, karena jika anda mendapat uang di paypal anda dan ingin mencairkan ke rekening bank anda status paypal anda harus verified. Untuk membuat account paypal anda terverifikasi tanpa menggunakan kartu kredit silakan Gunakan VCC disini
    • Membuat daftar Paypal Wishlist dan mempromosikannya.
    Karena program promosi Paypal Wishlist ini hanya berlaku pada 8 negara yang telah disebutkan di atas, siapa saja yang tidak memenuhi syarat lokasi negara akan otomatis tidak diperhitungkan dalam perolehan earning. Walau demikian, pengeleminasian penghasilan dari referral-referral yang tidak memenuhi syarat tersebut baru akan dilakukan di akhir periode. Sehingga ada kemungkinan uang yang Anda peroleh lebih kecil daripada yang tercantum di kotak “You’ve earned”.
    Jumlah yang Anda peroleh sendiri akan diinformasikan via email Paypal yang Anda daftarkan selambat-lambatnya tanggal 28 Februari 2010. Demikian pula dengan uang Anda, akan dikreditkan pada rekening Paypal Anda selambat-lambatnya pada tanggal tersebut. Perlu diperhatikan bahwa Anda harus login ke Paypal Anda dalam waktu 30 hari terakhir sebelum batas waktu pengkreditan, atau jika tidak, earning Anda akan dibatalkan. Artinya, setidaknya lakukan login ke akun Paypal Anda satu kali saja selama bulan Februari tersebut.
    Jangan Lupa untuk verifikasi PAYPAL, klik http://www.vcc-indonesia.com/?reg=katroboy
    Ikon ini merupakan link ke situs bookmark sosial dimana pembaca dapat berbagi dan menemukan halaman web baru.
  • Digg
  • Sphinn
  • Delicious
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • Mind Map Untuk Membuat Perencanaan Kerja


    Dalam tulisan sebelumnya, saya telah menjelaskan salah satu aplikasi penggunaan Mind Mapping untuk membantu pekerjaan, antara lain:
    • Membuat perencanaan bisnis terkait penjualan, pemasaran, maupun penyusunan strategi.
    • Bagi seorang pemimpin, Mind Map sangat membantu untuk menyusun naskah pidato, ceramah ataupun materi yang akan disampaikan secara langsung kepada banyak orang.
    • Mengorganisir sebuah proyek kecil atau besar, termasuk mengorganisir pertemuan(meeting) dengan menetapkan tujuan, agenda, dan poin-poin utama yang akan dibahas.
    • Buat orang yang berhubungan dengan orang banyak, Mind Map dapat difungsikan untuk mengatur networking, menyusun daftar klien, dan pendekatan untuk masing-masing klien.
    • Membuat strategi wawancara, termasuk didalamnya menyusun aspek-aspek utama yang ingin diketahui dari seorang kandidat.
    • Menyusun rencana penelitian atau riset dan berbagai kegiatan bisnis lainnya.
    Berikut ini adalah contoh Mind Map yang saya buat sendiri dalam merencanakan proses launching ebook “Speed Reading for Beginners” beserta aktivitas promosinya. Anda dapat klik gambar-gambar dalam tulisan ini untuk memperbesarnya.

    Seperti biasa, Mind Map dimulai dengan judul di tengah menjelaskan tema sentral yang hendak dibahas. Saya memberi judul “Speed Reading for Beginners Promotion”.
    Selanjutnya ada lima cabang utama yang menurut saya penting untuk promosi tersebut yaitu:
    • Prepare – bagaimana melakukan persiapan sebelum launching dilakukan
    • Time – kapan proses launching akan berlangsung dan berapa lama
    • Strategy – taktik dan strategi yang digunakan agar ebook ini dapat disebarkan ke sebanyak mungkin orang lewat jalur komunikasi yang tersedia
    • Result – target dari hasil yang hendak dicapai lewat proses pre-launch dan launch itu sendiri
    • Post – terkait posting-posting yang mendukung persiapan launch dan pre-launch

    Persiapan

    Speed Reading for Beginners Promotion - PrepareJika kita lihat pada cabang pertama yaitu Prepare, saya membuat beberapa item yang harus dipersiapkan yaitu:
    • Membuat form. Form ini berguna bagi calon subscriber untuk mendaftarkan diri baik lewat website ataupun langsung dari posting saya di Social Media dan email. Form ini nantinya akan dikembangkan lebih jauh untuk meningkatkan efektivitasnya lewatSqueeze Page – yakni halaman khusus yang mengarahkan lalu lintas browsing ke satu tempat untuk mendaftar. Saya memberikan gambar dua buah kotak dengan tanda panahnya untuk mengingatkan kata kunci tersebut.
    • Membuat draft email. Saya perlu mempersiapkan teks email yang akan dikirimkan ke beberapa milis termasuk kepada subscriber yang sudah ada.
    • Membuat Posting. Agar proses Pre-Launch berlangsung dengan baik, maka perlu dibuat serangkaian posting yang membuat minat pembaca semakin tinggi terhadap buku yang akan diluncurkan.
    • Mengambil beberapa kutipan. Beberapa bagian dari buku dicuplik untuk disampaikan kepada para pembaca sekaligus memberikan gambaran bagaimana buku asli nantinya.

    Waktu

    Speed Reading for Beginners Promotion - TimeBagian ini cukup sederhana, saya menetapkan dua tanggal yaitu 30 Juli 2009 sebagai launching kepada seluruh subscriber. Proses ini akan terus berlangsung sampai tanggal 6 Agustus 2009 dapat diakses langsung oleh pengunjung umum tanpa harus mendaftar terlebih dahulu.

    Strategi

    Speed Reading for Beginners Promotion - StrategyBagian ini paling luas karena saya merancang strategi promosi dengan menggunakan berbagai jalur yang bisa dimanfaatkan sekaligus menciptakan traffic yang tinggi yaitu:
    • Email – Saya memiliki beberapa sahabat yang juga blogger dan meminta bantuan mereka untuk ikut mempromosikan buku ini baik sebagai posting di blog masing-masing, maupun sebagai review yang akan dimasukkan ke dalam buku sehingga berfungsi sebagai testimonial atau endorsement.
    • Lewat email saya juga meminta bantuan beberapa sahabat yang memiliki pengaruh luas untuk meneruskannya kepada teman-teman yang lain.
    • Kepada para subscriber yang sudah ada di blog ini saya mengirimkan beberapa email dan posting sekaligus mengajak mereka ikut sharing kepada calon pembaca lainnya.
    • Terakhir adalah memanfaatkan milis terutama yang berhubungan dengan kegiatan membaca, klub buku dan sejenisnya. Dapat dipastikan orang-orang di dalamnya adalah anggota yang tertarik untuk belajar Membaca Cepat seperti ditawarkan dalam buku yang dibuat.
    • Posting – Ada beberapa strategi posting yang dipersiapkan mulai dari audio (podcasting), video blog, sekaligus posting regular berupa tulisan dan gambar yang menceritakan sebagian isi buku termasuk fitu-fitur dan keunikan di dalamnya.
    • Grup – yakni memanfaatkan grup untuk memperluas jangkauan penyebaran buku. Hal ini dilakukan lewat social media Facebook lewat pembuatan badge, fans page, grup maupun event. Selanjutnya adalah membuat forum yang dapat diakses oleh siapa saja untuk memperbincangkan topik tersebut. Terakhir adalah membuat mailing list yang membahas topik membaca cepat.
    • Iklan – Iklan termasuk dalam strategi promosi di mana saya membuat iklan di Facebook dengan menetapkan segmentasi pembaca tertentu yang memiliki minat di bidang pendidikan, pelatihan, serta senang membaca. Target market ini berjumlah sekitar 600 ribu orang dari tiga negara: Indonesia, Malaysia dan Singapura karena buku yang dibuat berbahasa Indonesia.

    Hasil

    Speed Reading for Beginners Promotion - ResultCabang utama berikutnya adalah target hasil yang didapatkan dari kegiatan Pre-Launch dan Launch. Dari Facebook saya menargetkan setidaknya 100 orang teman saya akan ikut serta, ditambah 100 orang tambahan dari orang lain yang ikut membaca Notes saya yangdishare oleh orang lain. Sedangkan dari iklan saya menargetkan pembaca baru 500 orang.
    Adapun target dari kurang lebih 10 milis diharapkan masing-masing bisa menarik 100 calon pembaca baru dengan total 1000 orang.

    Posting

    Speed Reading for Beginners Promotion - PostBagian ini sebenarnya merupakan lanjutan dari sub cabang Post pada cabang persiapan. Karena tempatnya tidak cukup dan perlu dieksplorasi lebih jauh saya membuatnya sebagai cabang tersendiri.
    Pasca launching akan dilanjutkan dengan serangkaian follow-up email untuk mengingatkan pembaca mendownload buku tersebut, memberikan komentar, sekaligus sharing hasil tes kemampuan baca cepatnya. Pasca launching ini juga akan dibuat squeeze page yang dioptimasi secara khusus menggunakan Search Engine Optimization (SEO) sekaligus dibuatkan video dan halaman perbandingannya untuk melakukan Split Test.
    Terakhir adalah dengan membuat forum yang membahas topik Speed Reading sehingga para pembaca bisa saling berdiskusi, bertukar informasi sekaligus saling belajar satu sama lain.

    Penutup

    Dari contoh di atas, Anda dapat melihat bagaimana Mind Mapping sangat baik digunakan untuk membuat sebuah perencanaan. Dalam kasus ini, Mind Map dapat membantu munculnya ide-ide baru, mirip ketika kita melakukan brainstorming. Untuk membuat Mind Map seperti ini hanya dibutuhkan waktu sekitar 15 menit. Selebihnya Mind Map ini terus saya jadikan panduan untuk aktivitas yang akan dilakukan sambil menambahkan detailnya di sana sini.
    Insya Allah pada kesempatan berikutnya saya akan menunjukkan penggunaan Mind Map untuk berbagai aktivitas lain.
    Semoga bermanfaat.
    Ikon ini merupakan link ke situs bookmark sosial dimana pembaca dapat berbagi dan menemukan halaman web baru.
  • Digg
  • Sphinn
  • Delicious
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • Belajar Mind Map dari Ahlinya


    Hari Sabtu, 5 September 2009 yang lalu, akhirnya saya bertemu dengan PakDjohan Yogapakar Mind Map Indonesia yang sekaligus menjadi Mind Map Certified Instructor for Asia untuk bidang pendidikan. Sebelumnya saya dan Pak Djo – sapaan akrab beliau – sempat berkorespondensi beberapa kali lewat email. Dengan profilnya yang rendah hati, pembicaraan kami berlangsung hangat layaknya sahabat yang lama tak berjumpa. Tugas Pak Djohan sebagai trainer yang merupakan profesi saya sebelumnya membuat kami gampang akrab dan saling berbagi satu sama lain.
    Saat ini Pak Djo sedang sibuk berkeliling berbagai kota di Indonesia guna mempopulerkan Mind Map di kalangan guru dan pelajar. Beliau melatih para guru bagaimana menggunakan Mind Map di depan kelas untuk menjelaskan pelajaran agar mudah dipahami para siswa. Sementara bagi siswa sendiri aplikasi Mind Map sangat berguna untuk mencatat pelajaran dan memudahkan siswa memahami materi pelajaran sekaligus mengingatnya kembali ketika diperlukan. Dan hari itu, beliau memberikan pengantar Mind Map kepada para siswa dan orangtua.

    Akhirnya, saya yang selama ini belajar otodidak dan membuat Mind Map berdasarkan pemahaman pribadi akhirnya berkesempatan belajar langsung dari ahlinya. Agar tidak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, saya pun langsung mencatat apa-apa yang disampaikan Pak Djo dalam sebuah catatan Mind Map tentunya. Dan inilah catatan saya.
    Anda dapat klik gambar tersebut untuk versi detailnya.

    intro-to-mind-map
    Seperti yang Anda lihat dari catatan tersebut, Mind Map dapat digunakan untuk mencatat sebuah presentasi, materi kuliah, pidato, atau ceramah yang disampaikan seorang pembicara. Dengan membuat Mind Map, kita akan mendapatkan gambaran lengkap dari seluruh hal yang dibicarakan sekaligus melihat hubungannya satu sama lain.
    Sebelum membuat Mind Map model seperti ini, ada baiknya kita mengetahui topik utama yang akan dibicarakan dan menjadikannya judul catatan tersebut. Selanjutnya adalah menentukan cabang-cabang utama yang dikenal dengan sebutan Basic Ordering Ideas (BOIs) yang kemudian bersambung ke cabang-cabang pendukung. Lantas, bagaimana saya bisa menentukan beberapa cabang utama padahal belum tahu apa yang akan disampaikan pembicara selanjutnya?
    Cara yang saya lakukan adalah mencoba melihat gambaran besar sambil mendengarkan penjelasan yang diberikan. Jika Anda perhatikan catatan di atas, saya membuat sebuah cabang utama dengan nama BACKGROUND karena pembicara menjelaskan latar belakang Mind Mapping. Pada bagian ini dijelaskan mulai dari revolusi Industri sampai revolusi di dunia pembelajaran sehingga ditemukannya teknik Mind Mapping. Selanjutnya kita bisa membuat cabang-cabang pendukung yang lebih detail sampai kita menyadari bahwa pembicara telah berpindah ke topik berikutnya.
    Memang membuat Mind Map langsung dari sebuah pembicaraan tidak mudah karena butuh waktu dan kecepatan untuk menuliskannya. Untuk itu Anda dapat membuat draft Mind Map terlebih dahulu untuk kemudian memperbaikinya setelah sesi penjelasan selesai dan Anda memiliki pemahaman lebih lengkap atas topik yang dibahas.
    Jika Anda perhatikan pada Mind Map yang saya buat ini, maka terlihat ada 6 cabang utama. Walaupun demikian, karena saya sedang mencatat sebuah sesi sharing, maka ada beberapa cabang yang mestinya bisa masuk dalam sub cabang. Proses memperbaiki inilah yang perlu Anda lakukan jika memiliki kesempatan setelah acara untuk menyempurnakannya.
    Menggunakan Mind Map untuk mencatat sebuah materi yang disampaikan akan sangat membantu untuk memahami suatu persoalan yang dibahas. Sebab Anda tidak akan dapat membuat Mind Map jika tidak memahami hal-hal yang ingin dicatat. Ketika Anda berhasil membuat Mind Map, maka sebenarnya Anda telah mendapat gambaran lengkap tentang topik yang dijelaskan.
    Ikon ini merupakan link ke situs bookmark sosial dimana pembaca dapat berbagi dan menemukan halaman web baru.
  • Digg
  • Sphinn
  • Delicious
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • Bagaimana Meringkas Sebuah Buku dalam Selembar Mind Map


    image
    Libur Lebaran yang lalu, saya menyelesaikan buku The Ultimate Book of Mind Mapkarangan Tony Buzan -tokoh pencipta Mind Map. Ini adalah buku Mind Map kedua yang saya baca dari pengarang yang sama setelah How To Mind Map.
    Jika pada buku “How To Mind Map”Tony Buzan menjelaskan dasar-dasar Mind Map dan bagaimana membuatnya, maka pada “The Ultimate Book of Mind Map” pembahasan ditekankan pada aspek sejarah, tokoh dan bagaimana Mind Map digunakan sebagai alat pembelajaran. Di dalamnya banyak diceritakan bagaimana para tokoh mencatat mirip Mind Map menggunakan diagram, grafik, gambar dan teknik asosiasi lainnya. Tokoh tersebut diantaranya: Leonardo Da Vinci, Charles Darwin, Thomas Alfa Edison dan masih banyak lagi. Buku tersebut juga membahas lebih jauh struktur dan kemampuan otak, bagaimana melakukan latihan buat otak serta bagaimana kebugaran dan aktivitas fisik yang baik akan mendukung kemampuan berpikir, menganalisa serta mengambil keputusan. Pembahasan ditutup dengan aplikasi Mind Map dalam berbagai bidang kehidupan mulai pribadi, pembelajaran dan bisnis.
    Karena saya ingin memahami buku ini secara mendalam, maka saya mencoba membuat catatan Mind Map pribadi. Catatan ini akan berguna untuk menguji pemahaman sekaligus membantu mengingat kembali apa-apa yang telah saya pelajari. Sebelumnya saya terbiasa meringkas satu bab buku dalam selembar Mind Map dan sekarang saya mencoba mencatatseluruh buku dalam satu lembar Mind Map saja. Dan inilah selembar catatan yang mampu merangkum buku setebal kurang lebih 230 halaman.

    buzan_ultimatemindmaps
    Jika Anda perhatikan catatan ini cukup sederhana. Pertama,saya memulainya dengan menuliskan topik utama yakni judul buku itu sendiri. Kedua, saya menentukan cabang utama yang merupakan pokok pikiran buku tersebut. Dalam hal ini setiap bab mewakili satu cabang utama. Ketiga, saya menentukan pokok pikiran penting dan detail tertentu dari setiap bab yang perlu saya ingat untuk jangka panjang.
    Seperti yang diceritakan di depan, ini merupakan pengalaman pertama saya meringkas keseluruhan buku dalam selembar Mind Map. Sebelumnya saya terbiasa meringkas buku teks kuliah per bab, satu lembar setiap babnya. Anda bisa melihat catatan model ini pada posting sebelumnya tentang Mind Map.
    Tantangan utama yang saya rasakan dalam membuat Mind Map untuk keseluruhan buku adalah bagaimana memberikan ruang yang cukup untuk melakukan eksplorasi pokok pikiran utama di setiap bab. Ada kalanya cabang dalam satu bab memakan tempat cukup banyak sehingga menyisakan tempat terbatas untuk bab lain.
    Ada yang menarik ketika berusaha meringkas buku ke dalam Mind Map yaitu Anda harus memahami buku tersebut terlebih dahulu. Mind Map merupakan catatan aktif dengan mengandalkan pokok pikiran yang dikaitkan satu sama lain. Seseorang tidak akan bisa membuat Mind Map sebelum dia sendiri memetakan dalam kepalanya apa yang hendak dicatat. Dengan demikian, proses mencatat sekaligus menjadi proses belajar. Ketika menentukan kata kunci yang dipakai, sebenarnya kita juga sedang memilih kata yang memiliki asosiasi paling kuat sehingga mampu mengingatkan kembali pada pembahasan dalam buku. Ini adalah kekuatan penting Mind Map yang menjadikannya sebuah alat untuk belajar, sekaligus alat untuk mengingat. Dengan membuat Mind Map pribadi, sebenarnya kita tidak hanya memiliki catatan di atas kertas, tetapi juga catatan di dalam kepala lengkap dengan seluruh asosiasinya.
    Hal ini jauh berbeda dengan catatan konvensional di mana orang bisa mencatat tanpa harus memahami. Mungkin Anda masih ingat masa-masa sekolah dulu ketika diminta mencatat apa-apa yang ada di papan tulis atau didiktekan oleh pengajar. Dengan demikian, sering terjadi orang mencatat apa-apa yang tidak dipahaminya. Masalah muncul ketika catatan tersebut dibaca kembali, ternyata tidak dimengerti.
    Adapun aspek penting lainnya ketika membuat Mind Map adalah Anda berusaha merumuskan pemahaman dan pengertian sendiri tentang buku yang dibaca. Ini sangat penting karena yang dicatat adalah pemahaman kita sebagai orang yang sedang belajar, bukan semata-mata apa yang dituliskan oleh pengarang. Karena kita yang membuat, maka isinya adalah bahasa internal yang biasa kita pakai sehingga sangat mudah diingat dandi-recall kembali ketika diperlukan.
    Dengan mencatat pemahaman, tak jarang kita akan mengalami a-ha moment, yakni saat-saat di mana kita mendapat inspirasi atau pengertian baru dari apa yang dicatat. Ibarat seorang yang sedang mendiktekan pemahaman kepada dirinya sendiri, tiba-tiba muncul suatu pengertian, pemahaman, ataupun hubungan antara topik yang dibahas dengan tema-tema berkaitan yang pernah dipelajari sebelumnya. Mirip kisah Newtonmenemukan inspirasi hukum gravitasi ketika melihat buah apel jatuh dari pohon. Inilah kekuatan penting yang sangat berharga jika Anda membiasakan mencatat dengan cara seperti ini.
    Buat Anda yang belum pernah mencoba, saya sarankan untuk mulai mencobanya mulai sekarang. Insya Allah Anda akan merasakan manfaat yang banyak. Untuk panduan lengkap membuat Mind Map dapat Anda baca dalam posting terdahulu berisi penjelasan Mind Map secara rinci dan Mind Map sebagai Teknik Mencatat Kreatif.
    Anda punya pengalaman mencatat menggunakan Mind Map? Silakan berbagi pengalaman di kolom komentar.
    Ikon ini merupakan link ke situs bookmark sosial dimana pembaca dapat berbagi dan menemukan halaman web baru.
  • Digg
  • Sphinn
  • Delicious
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • Rahasia Di Balik Sukses Setiap Presentasi


    Apa yang membedakan presentasi yang sukses dan yang tidak?
    Apa yang bisa membuat sebuah presentasi berkesan dan apa yang membuatnya membosankan?
    Memberikan presentasi yang sukses adalah harapan dari setiap presenter. Sukses dalam mencapai tujuan presentasi tersebut: apakah untuk memberikan informasi, meyakinkan seseorang, atau memberikan inspirasi bagi audiens.
    Lantas apa yang membedakan antara presentasi yang sukses dengan presentasi yang biasa-biasa saja?
    Secara sederhana, berikut adalah rahasia sukses dari tiap presentasi. Anda akan menemukannya dalam setiap presentasi atau pidato orang-orang besar yang bisa meyakinkan siapa saja yang mendengarnya.

    1. Keyakinan

    Keyakinan atas materi yang disampaikan memegang peranan penting. Bagaimana mungkin Anda dapat meyakinkan audiens jika diri sendiri tidak yakin atas materi presentasi yang dibawakan? Hal pertama yang harus dimiliki oleh seorang presenter adalah meyakini apa yang disampaikan sesuatu yang benar, penting dan bermanfaat bagi audiens. Yakinkan dahulu diri Anda sebelum meyakinkan orang lain.
    Caranya adalah menggali dengan mendalam apa yang hendak Anda sampaikan, mengapa hal tersebut penting dan bermanfaat, serta apa yang akan dirasakan audiens ketika mendengarnya nanti. Jika Anda benar-benar tidak yakin, mungkin presentasi itu seharusnya ditinggalkan saja karena mungkin memang bukan buat Anda sampaikan.

    2. Percaya Diri

    Banyak orang mengalami masalah dengan percaya diri. Ya, kita tidak pede ketika harus tampil di hadapan orang banyak. Berdiri di depan mereka dan menyampaikan sesuatu untuk meyakinkan mereka. Seringkali yang menjadi penghambat untuk percaya diri adalah rasa minder atau kecemasan yang berlebihan. Seorang pecundang hanya membayangkan sesuatu yang sulit akan terjadi padahal itu hanya terjadi di pikiran, bukan kenyataan. Ketika hal-hal negatif terus menerus menghantui dan membayangi, akhirnya akan menjadi kenyataan karena di bawah sadar Anda telah menciptakan kegagalan.
    Bayangkanlah sesuatu yang positif seperti audiens akan terkesan dan berterima kasih atas presentasi Anda yang bermanfaat dan meyakinkan. Ingat, pembicara terbaik sekalipun tetap merasakan sedikit kecemasan ketika akan memulai presentasinya. Jadi manfaatkan rasa cemas tersebut dan jadikan sebagai sesuatu yang membuat Anda percaya diri. Ingat, percaya diri tidak sama dengan sombong dan audiens akan bisa membedakan antara orang yang percaya diri dengan orang yang sombong. Ketika Anda percaya diri, maka Anda bisa tersenyum dengan lepas, berdiri dengan berwibawa, serta menghargai diri sendiri dan audiens yang mendengarkan.

    3. Energi dan Passion

    Perhatikan orang-orang yang berpresentasi dengan mengeluarkan energi dan passion di dalamnya. Pasti setiap pendengar akan bisa merasakan dan cepat atau lambat akan segera terkena wabah energi dan passion tersebut. Karenanya dalam setiap presentasi, tunjukkan energi positif Anda dalam berbicara, sikap tubuh, maupun gesture. Seorang presenter yang berbicara terlalu pelan akan membuat audiens mengantuk. Atau sikap tubuh yang malas juga akan membuat audiens kehilangan perhatian.
    Menunjukkan energi bukan berarti berbicara dengan keras sehingga berteriak. Bukan pula menunjukkan sikap tubuh berlebihan seperti orang yang sedang berolahraga. Energi adalah di mana Anda rileks namun bertenaga, yakin tapi tidak keras kepala, bersemanagat tapi tidak asal labrak. Sedangkan passion adalah di mana Anda menunjukkan hasrat dan minat yang kuat terhadap apa yang disampaikan. Sesuatu yang Anda anggap penting dan audiens pun akan turut merasakan semangat yang sama. Ingat energi dan passion ini bersifat menular.
    Jika Anda memiliki energi dan passion, audiens pun akan merasakannya. Hal yang sama berlaku jika Anda terlihat loyo dan tidak bersemangat, audiens pun kehilangan gairah dan cenderung tidak perhatian atas apa yang Anda sampaikan.

    4. Menjadi Diri Sendiri

    Mungkin Anda pernah mendengar pidato-pidato hebat atau presentasi yang meyakinkan dari berbagai orang terkenal. Apa yang mirip dari mereka satu sama lain? Ya, mereka menjadi dirinya sendiri. Mereka memanfaatkan kekuatan yang ada pada dirinya sehingga apa yang disampaikan menjadi original, khas dan tidak dibuat-buat. Boleh saja Anda mencontoh gaya berpresentasi seseorang tapi tetap tidak boleh menghilangkan sisi pribadi Anda.
    Jika Anda orang yang kocak, manfaatkan selera humor yang Anda miliki. Jika Anda orang yang serius, manfaatkan gaya dan analisa Anda yang tajam. Jika Anda orang yang pendiam, manfaatkan gaya perenungan Anda yang mendalam ketika menyampaikan presentasi. Jadilah diri sendiri dan manfaatkan gaya pribadi Anda yang unik dalam presentasi.
    Keempat hal di atas adalah rahasia untuk menjadi presenter atau pembicara yang sukses. Semuanya bersifat sangat umum dan dapat digunakan dalam kesempatan apa saja baik presentasi bisnis, pendidikan dan pengajaran, public speaking atau berbicara di forum terbatas.
    Selamat mencoba!
    Anda punya rahasia lainnya? Silakan sampaikan pendapat dan komentar Anda!
    Ikon ini merupakan link ke situs bookmark sosial dimana pembaca dapat berbagi dan menemukan halaman web baru.
  • Digg
  • Sphinn
  • Delicious
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • Tips Agar Presentasi Selalu Diingat Audiens


    Manusia gampang lupa. Setiap hari kita menjalani berbagai aktivitas yang membuat lupa apa yang pernah kita dengar. Hal yang sama berlaku ketika Anda memberikan presentasi. Audiens akan segera lupa atas materi yang Anda sampaikan. Lantas bagaimana caranya agar presentasi Anda selalu diingat oleh audiens?
    Dalam tulisan sebelumnya kita telah belajar bagaimana merancang alur presentasi danmempersiapkan kalimat pembuka. Berikut saya akan menjelaskan tips sederhana agar presentasi Anda mudah diingat dan selalu dikenang oleh audiens.

    Perhatian Manusia Terbatas

    Rentang perhatian seseorang (span of attention) ketika mendengarkan sangat terbatas. Kita tidak bisa mengingat seluruh informasi yang kita dengarkan. Apalagi mendengarkan tidak bisa diulang kembali. Hal ini berbeda dengan informasi tertulis. Jika ada yang terlewat, dengan mudah kita dapat mengulang kembali halaman sebelumnya. Tapi ketika mendengarkan presentasi, apa yang sudah disampaikan telah berlalu. Kalaupun ada yang kurang jelas baru bisa ditanyakan pada sesi tanya jawab. Apa yang lewat tidak bisa diulang kembali. Walaupun demikian ada satu pengecualian yakni jika sang presenter mengulangnya untuk audiens.
    Jika kita amati, perhatian manusia cenderung terfokus pada bagian awal dan bagian akhir dari suatu pembicaraan. Ini berlaku hampir di segala hal mulai dari mendengarkan ceramah, mendengarkan presentasi, belajar di kelas, menonton film atau kegiatan apa saja.
    Itu sebabnya Anda akan mudah menceritakan bagian awal dan akhir suatu film tapi kesulitan menjelaskan bagian tengahnya. Anda masih bisa mengingat detail momen yang terjadi di awal dan di akhir, tapi Anda akan kesulitan untuk menceritakan detail yang sama yang terjadi di tengah jalan cerita. Hal yang sama berlaku ketika Anda mendengarkan sebuah presentasi. Bagian awal dan akhir biasanya masih bisa diingat dengan baik sedangkan bagian tengahnya banyak terlupa.
    Jika Anda mengalami hal seperti itu, maka audiens Anda pun merasakan hal yang serupa. Oleh karena itu, melakukan pengulangan adalah cara agar audiens mudah mengingat apa yang Anda sampaikan. Hal ini akan membuat presentasi Anda berdampak kuat (impactfull) karena diingat dengan baik, dari awal sampai akhir.

    Prinsip Pengulangan

    Dalam dunia komunikasi, dikenal prinsip pengulangan yang sangat sederhana terdiri dari 3 langkah:
    1. Tell them what you are going to tell
    2. Tell them
    3. Tell them what you have told them.

    Langkah Pertama: Tell them what you are going to tell

    Ceritakan apa yang akan Anda jelaskan pada slide berikutnya

    Ketika Anda memberikan presentasi, jangan lupa memberikan pendahuluan atau garis besar apa yang akan Anda sampaikan pada slide berikutnya. Dengan demikian, sebenarnya Anda mempersiapkan audiens agar menyimak dengan baik. Tidak hanya itu, audiens juga sudah siap dengan penjelasan yang akan mereka dengarkan sehingga bisa fokus pada detail tertentu dari informasi yang akan disampaikan.
    Misalkan dalam contoh presentasi berikut tentang Social Networking Site. Ketika hendak masuk ke slide berikutnya yang menjelaskan pertumbuhan situs sosial, Anda bisa menyampaikan hal berikut:
    “Pada slide berikutnya, kita akan melihat bagaimana pesatnya pertumbuhan situs social network dalam 3 tahun terakhir. Anda akan melihat bagaimana pemain-pemain baru di industri ini datang silih berganti dan mengambil alih kepemimpinan pasar.”
    Perhatikan kalimat di atas. Kedua kalimat tersebut mengantarkan audiens agar secara mental siap dengan apa yang akan segera dijelaskan. Jika tadinya perhatian mereka tertuju ke tempat lain, maka sekarang mereka sudah siap dengan slide yang akan ditampilkan.

    Langkah Kedua: Tell them

    Jelaskan inti dari slide tersebut
    Setelah memberi pengantar sebelum slide ditampilkan, sekarang Anda menampilkan slide yang dimaksud. Selanjutnya Anda dapat melanjutkan presentasi dengan penjelasan berikut:
    “Jika kita perhatikan slide ini, terlihat ada 5 situs social network besar yang saling berebut pengaruh. Di tahun 2005 Friendster menguasai pasar sedangkan My Space berada di posisi 2. Pada tahun 2006 My Space mengambil alih dan menguasai pasar sedangkan Facebook baru mulai muncul. Sekarang di tahun 2009 Facebook adalah situs sosial terbesar di dunia dengan user lebih dari ratusan juta orang.

    Perhatikan bagaimana cepatnya perubahan kepemimpinan terjadi dalam industri ini. Kita juga bisa melihat bagaimana inovasi yang diciptakan pemain baru bisa menggeser pemain lama yang sudah mapan sekalipun.”

    Langkah ketiga: Tell Them What You’ve told them

    Beri ringkasan dari poin-poin yang baru saja Anda sampaikan
    Setelah menjelaskan poin-poin dari slide tersebut, tibalah saatnya untuk memberikan ringkasan. Anda dapat menutup slide tersebut dengan menyampaikan hal berikut:
    “Demikianlah perkembangan situs social network dari waktu ke waktu dan bagaimana mereka saling bersaing serta merebut pasar.”
    Dengan adanya kesimpulan akan semakin menguatkan pemahaman audiens terhadap apa yang baru saja Anda jelaskan.

    Bagaimana Prinsip Pengulangan Bekerja

    Perhatikan prinsip pengulangan tadi:
    • Bagian awal memberi pengantar dan menciptakan ekspektasi audiens apa yang akan segera mereka dengarkan.
    • Bagian kedua menjelaskan inti dari hal yang ingin dibicarakan dan
    • Bagian terakhir menyimpulkan apa yang telah dijelaskan
    Dengan cara pengulangan seperti ini, audiens akan lebih mudah menguasai informasi yang Anda sajikan. Presentasi Anda menjadi powerful karena dapat diingat dan dipahami dengan baik oleh audiens.
    Mungkin Anda bertanya, bagaimana jika cukup banyak slide yang harus ditampilkan, apakah setiap slide harus dijelaskan dengan cara demikian?
    Jawabnya adalah jika memungkinkan dan cukup waktu “ya”. Pengantar dan pentutup tidak membutuhkan waktu lama. Satu kalimat cukup. Kecuali jika Anda akan menampilan slide yang sangat sederhana maka proses memberi pengantar dan penutup bisa ditiadakan.
    Jika hal tersebut Anda lakukan untuk setiap slide, maka sebenarnya untuk keseluruhan isi presentasi Anda harus melakukan hal yang sama. Dengan demikian presentasi Anda akan memiliki alur sederhana sebagai berikut:
    • Pengantar: Apa yang akan Anda bahas dalam presentasi dan apa saja hal-hal utama yang akan Anda jelaskan.
    • Isi: Seluruh penjelasan dan penjabaran dari presentasi Anda.
    • Penutup: Kesimpulan apa yang telah Anda sampaikan dan rangkuman hal penting yang perlu dikuasai oleh audiens.
    Demikianlah prinsip pengulangan dalam presentasi agar membuat apa-apa yang Anda sampaikan lebih mudah diingat, dipahami, dan dilaksanakan oleh audiens. Akhirnya, presentasi Anda menjadi impactful karena tepat ke sasaran.
    Ikon ini merupakan link ke situs bookmark sosial dimana pembaca dapat berbagi dan menemukan halaman web baru.
  • Digg
  • Sphinn
  • Delicious
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati
  • Menulis Itu (Ternyata) Mudah

    Menulis
    Banyak orang merasa kesulitan dalam menulis. Ada yang tidak punya waktu, ada pula yang tidak punya ide. Bahkan yang lebih menarik banyak orang pintar dan memiliki keahlian di beberapa bidang, tapi kesulitan menuliskan bidang keahliannya. Termasuk ada juga orang yang hebat ketika berbicara, tapi terseok-seok kalau harus menulis.
    Benarkah menulis itu sulit?
    Apakah menulis hanya untuk orang-orang yang memang memiliki bakat menulis?
    Menurut saya menulis itu sebenarnya tidak sulit, bahkan bisa dikatakan mudah. Mengapa demikian? Karena setiap hari sebenarnya Anda sedang menulis. Coba perhatikan setiap hari Anda berbicara, merenungkan sesuatu dalam hati dan pikiran, membuat berbagai perencanaan, pilihan dan keputusan dalam hidup Anda.
    Jadi sebenarnya Anda juga sedang menulis sesuatu dalam perkataan, pikiran maupun proses perenungan. Tinggal persoalannya adalah bagaimana mengubah bentuknya ke dalam tulisan yang tercatat. Sesuatu yang bisa Anda baca kembali sebagai pengingat atau menjadi catatan dan pelajaran bagi orang lain.

    Hambatan Dalam Menulis

    Menurut saya ada beberapa hambatan utama yang menghalangi seseorang dalam menulis:
    • Merasa tulisannya jelek dan tidak menarik
    • Merasa malu kalau tulisan dibaca orang lain
    • Merasa tidak memiliki bakat dalam menulis
    • Kesulitan membuat alur atau struktur tulisan
    • Tidak memiliki gaya penulisan yang khas
    • Tidak memiliki ide atau sesuatu yang bisa dituliskan
    Perhatikan tiga hambatan pertama dimulai dari kata “merasa”. Ya inilah problem utama hampir setiap orang yakni rasa minder dan khawatir kalau tulisannya tidak menarik. Padahal apa yang kita “rasa” belum tentu sama dengan kenyataannya. Bisa saja tulisan Anda sangat menarik bagi orang lain tapi “terasa” kurang menarik buat Anda karena memang sehari-hari sudah sangat terbiasa dengan apa yang dituliskan.

    Adapun dua hambatan yang berikutnya lebih ke aspek teknis yang bisa dipelajari dan dilatih. Kesulitan membuat struktur tulisan dapat diatasi dengan sering-sering menulis. Lama kelamaan Anda akan terbiasa membuat struktur pikiran secara jelas dan runtut dalam tulisan. Sedangkan gaya penulisan sangat terkait erat dengan kepribadian, buku-buku yang pernah dibaca, penulis yang Anda kagumi, ataupun pemikiran-pemikiran yang Anda yakini. Jangan khawatir kalau sementara Anda cenderung mencontoh gaya tulisan seseorang yang menjadi panutan. Nanti akan ada saatnya Anda memiliki gaya penulisan yang khas.
    Lantas bagaimana kalau yang menjadi hambatan adalah tidak punya ide? Come on guys!Ide ada di mana-mana dan sangat berlimpah! Tidak percaya? Coba perhatikan hal-hal berikut:
    • Berapa banyak buku yang pernah Anda baca? Tuliskanlah kembali dengan bahasa dan pemahaman Anda!
    • Berapa usia Anda saat ini? Itulah jumlah pengalaman yang telah Anda miliki. Tuliskanlah pengalaman atau kejadian yang pernah Anda alami dalam hidup!
    • Apa saja yang menarik perhatian Anda saat ini? Tuliskanlah!
    • Apa pekerjaan Anda, hobby Anda, cara Anda mengisi waktu luang? Tuliskanlah!
    • Apa saja kejadian yang Anda hadapi sepanjang hari ini? Apa yang menyenangkan dan apa yang tidak menyenangkan? Tuliskanlah!
    • Apa yang sedang Anda pikirkan atau renungkan? Tuliskanlah!
    • Dan seterusnya
    Jika saya harus melanjutkan daftar tersebut tentu akan sangat panjang. Silakan Anda lanjutkan dan buktikan bahwa ide sangat melimpah dan ada di mana-mana. Tinggal kemauan dan tekad menuliskannya.

    Pendekatan Dalam Menulis

    Ada dua pendekatan dalam menulis:
    • Membuat outline atau pokok-pokok pikiran
    • Langsung menuliskannya di atas kertas atau di depan komputer
    Buat Anda yang senang dengan struktur sebelum menulis, silakan catat pokok-pokok pikiran utama yang ingin Anda tuliskan. Misalnya dalam tulisan ini, pokok pikiran yang ingin saya angkat adalah:
    • Banyak orang kesulitan dalam menulis
    • Hambatan utama dalam menulis adalah diri sendiri
    • Bagaimana menjadikan kegiatan menulis itu mudah
    • Dan seterusnya
    Setelah Anda buat pokok pikiran tadi, mulailah menulis. Tips umum yang sering diajarkan adalah gunakan otak kanan Anda. Ya, otak kanan berisi kreativitas, seni dan imajinasi sedangkan otak kiri mengatur, menganalisa, dan mengomentari.
    Tulis dengan cepat dan jangan pedulikan dulu jika ada kesalahan ketik, kalimat yang tidak sempurna, argumentasi yang kurang kuat, atau pilihan kata yang tidak tepat. Anda bisa mengoreksinya nanti. Biarkan ide tadi mengalir deras dan tuangkan ke dalam tulisan meskipun belum beraturan.

    Kesalahan Terbesar Dalam Menulis

    Kesalahan terbesar dari banyak orang dalam menulis adalah segera menilai kalimat atau paragraf pertama yang dituliskan, menimbang-nimbang kata-kata yang pas sampai akhirnya macet di sana dan berkesimpulan tidak bisa melanjutkan. Jangan biarkan otak kiri mengatur dan mengomentari terlalu banyak. Fokus pada menuangkan isi pikiran Anda terlebih dahulu.
    Setelah selesai baru manfaatkan otak kiri Anda untuk menyusun dan menata sehingga menjadi tulisan yang renyah, berkualitas dan enak dibaca.
    Adapun pendekatan yang lain adalah langsung menulis. Cara ini biasanya gaya seniman. Sesekali saya menggunakan cara ini. Yang perlu saya miliki hanyalah judul dan setelahnya saya biarkan jari-jari mengalir di atas keyboard. Apapun yang ingin dituliskannya.
    Setelah selesai saya bisa melakukan review singkat atau koreksi jika ada hal-hal mendasar yang perlu diperbaiki. Cara ini biasanya lebih orisinil dan seringkali muncul ide-ide atau pilihan kata yang tidak terduga di tengah-tengah tulisan.
    Jadi cara apapun yang Anda sukai, lakukanlah. Yang pasti hilangkan dulu hambatan terbesar yakni diri Anda sendiri. Bayangkan betapa berharganya nanti apa-apa yang Anda pernah tuliskan buat diri sendiri, anak cucu maupun orang lain. Dengan menulis, Anda juga bisa melihat perkembangan diri secara pribadi lewat perubahan dari tulisan Anda seiring dengan berjalannya waktu dan pengalaman.
    Ikon ini merupakan link ke situs bookmark sosial dimana pembaca dapat berbagi dan menemukan halaman web baru.
  • Digg
  • Sphinn
  • Delicious
  • Facebook
  • Mixx
  • Google
  • Furl
  • Reddit
  • Spurl
  • StumbleUpon
  • Technorati